Netflix menghadapi reaksi balik setelah kesulitan teknis mengganggu siaran langsung pertandingan tinju yang sangat dinanti antara Mike Tyson dan Jake Paul pada 15 November 2024. Raksasa streaming itu kini menghadapi gugatan class action yang diajukan di Florida oleh Ronald “Blue” Denton, yang menuduh Netflix melanggar kontrak. Denton menuduh bahwa dia dan ribuan orang lainnya mengalami masalah signifikan, termasuk buffering, gangguan, dan ketidakmampuan untuk mengakses acara tersebut.
Diadakan di AT&T Stadium di Arlington, Texas, pertarungan ini menandai salah satu acara streaming langsung Netflix yang paling ambisius, menarik 108 juta pemirsa global. Namun, meskipun jumlahnya mengesankan, aliran tersebut terganggu oleh masalah teknis. Menurut gugatan Denton, masalah dimulai pada sore hari, dengan banyak pengguna tidak dapat terhubung atau menghadapi gangguan terus-menerus selama pertandingan undercard dan acara utama yang sangat dinanti.
Bahkan tokoh terkemuka seperti Dave Portnoy dari Barstool Sports menyuarakan rasa frustrasi mereka, dan media sosial dengan cepat dipenuhi dengan keluhan tentang kualitas streaming. Situasi menjadi lebih buruk ketika mikrofon dimatikan pada segmen yang menampilkan legenda tinju Evander Holyfield dan pemilik Dallas Cowboys Jerry Jones, yang semakin menodai debut Netflix dalam siaran langsung olahraga.
Sebagai tanggapan, Netflix mengakui masalah tersebut, dan menyebutkan skala acara yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai faktor penyebabnya. Dalam sebuah pernyataan, perusahaan tersebut mengakui bahwa mereka memiliki “ruang untuk perbaikan” namun masih menganggap siaran tersebut sebagai “sukses besar,” menunjuk pada keterlibatan globalnya yang memecahkan rekor. Meski berdampak positif, kesalahan penanganan pertarungan Tyson-Paul menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan Netflix menangani siaran langsung olahraga karena terus berekspansi ke arena kompetitif ini.